Senin, 26 April 2010

Planet Mars Tertutup Garam?

Planet Mars Tertutup Garam?



London � Planet Mars ternyata dilapisi kristal garam, berasal dari danau purba yang telah mengering. Pesawat pengawas NASA menemukan belahan selatan Mars dipenuhi debu mineral klorida, mungkin saja debu itu semacam garam meja.

Para ahli AS menyimpulkan mineral itu terbentuk ketika air menguap dari danau air asin atau tanah, miliaran tahun lalu. Seperti halnya di bumi, lokasi semacam ini sangat strategis untuk mencari tanda-tanda kehidupan, terutama yang secara alami terawetkan di garam tersebut.

Bukti visualnya diambil dari kamera Mars Odyssey yang sejak awal 2002 memetakan permukaan planet merah ini. Sebanyak 200 lokasi yang terdapat garam ini berhasil dipetakan. Semuanya terletak pada dataran tinggi di bagian selatan Mars.

Garam adalah mineral yang sangat baik dalam menyimpan materi organik. Jadi, apabila ada kehidupan di Mars, jauh di masa lalu, buktinya pasti masih akan tersimpan.

"Ada dua kemungkinan yang terjadi," kata Prof Phillip Christensen dari School of Earth and Planetary Exploration, Universitas Negeri Arizona. Pertama, lapisan itu bisa saja hasil penguapan dari air, seperti yang terjadi di bumi. Selain itu, garam tersebut juga mungkin berasal dari kegiatan kapilaritas yang membawa air kaya garam menuju permukaan tanah dan meninggalkan endapan garam.

Bagaimanapun, keduanya perlu diselidiki lebih lanjut lagi. Sebab, manapun yang benar berarti ada air dalam jumlah besar yang dekat dengan permukaan Mars.

Tim gabungan Universitas Hawaii, Universitas Arizona, dan Universitas Stony Brook, sepakat bahwa garam ini mungkin terbentuk sekitar empat miliar tahun lalu, ketika Mars masih hangat dan lembab.

Lokasi garam itu bervariasi mulai dari 1-25 kilometer persegi, mendekati ukuran danau terbesar di bumi. Jadi, dulu mungkin ada air dalam jumlah besar di permukaan Mars serta sumber energi yang kita sebut cahaya matahari.

"Garam mampu mengawetkan materi organik," kata dr Christensen yang percaya bahwa bukti kehidupan masih tersimpan di garam-garam itu.

Sebaiknya, misi ke Mars selanjutnya memfokuskan pada masalah garam ini. Saat ini, penelitian Mars difokuskan pada tempat-tempat dimana terdapat tanah liat atau mineral sulfat.

Namun, Andrew Knoll dari Fakultas Ilmu Bumi dan Planet Universitas Harvard menyatakan bahwa air yang meninggalkan endapan garam sudah pasti air asin. Ini seperti pedang bermata dua bagi dunia astrobiologi.

"Air memang pertanda kehidupan," kata Knoll. Artinya, dimana ada air, di situ ada habitat. Namun, telah dinyatakan air yang terdapat di Mars kemungkinan air asin seperti layaknya garam meja. Air itu terlalu asin untuk menjadi tempat hidup populasi mikrobiologi. [BBC/L1]


Sumber : inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar