Senin, 26 April 2010

Vatikan Kini Penasaran dengan Alien

Pimpinan Gereja Katolik Roma kini bersikap terbuka menerima pandangan kaum akademik
Renne R.A Kawilarang
Pemimpin Gereja Katolik Roma (Vatikan), Paus Benediktus XVI (AP Photo)

Empat ratus tahun lalu, Vatikan memenjarakan seorang intelektual bernama Galileo setelah gigih berargumen bahwa matahari merupakan pusat jagat raya (bukan bumi, seperti yang dianut Vatikan). Kini, pemimpin Gereja Katolik Roma itu justru meminta bantuan para cendekiawan untuk memecahkan misteri di luar angkasa.

Pertanyaan utama bagi Vatikan: Apakah mahluk luar angkasa (alien) itu benar-benar ada? Lalu, bagaimana dampak keberadaan mereka bagi Gereja Katolik?

"Pertanyaan seputar asal-usul kehidupan dan apakah ada kehidupan lain di jagat raya kini patut mendapat perhatian serius," kata Pendeta Jose Gabriel Funes. Dia adalah seorang astronom (pakar ilmu perbintangan) dan tengah menjabat sebagai direktur Observatori Vatikan.

Seorang ulama Katolik dari Ordo Yesuit, Funes Selasa lalu, 10 November 2009, memaparkan hasil konfrensi selama lima hari yang mempertemukan para astronom, ahli kimia, dan ahli biologi serta para pakar ilmu-ilmu lain. Mereka membicarakan isu astrobiologi - yaitu studi mengenai asal-usul kehidupan dan eksistensinya di tempat lain di kosmos ini.

Funes mengatakan bahwa kemungkinan akan kehidupan alien membangkitkan "banyak implikasi filosofis dan teologis." Namun, dia buru-buru menambahkan bahwa pertemuan lima hari itu hanya terfokus pada perspektif ilmiah dan bagaimana menggunakan berbagai macam disiplin ilmu untuk mengkaji isu itu.

Chris Impey, seorang profesor astronomi dari Universitas Arizona, menyatakan bahwa inisiatif Vatikan dalam menyelenggarakan pertemuan itu merupakan langkah yang tepat. "Baik ilmu dan agama mengganggap kehidupan sebagai hasil yang spesial dari jagat raya yang luas dan sebagian besar tidak ramah," kata Impey, Selasa lalu.

"Ada begitu banyak dasar argumen untuk didialogkan antara kaum praktisi astrobiologi dan mereka yang berupaya memahami makna keberadaan kita dalam lingkungan biologis," lanjut Impey.

Tiga puluh ilmuwan, termasuk mereka yang non Katolik, dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Swiss, Italia, dan Chile hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan Vatikan. Mereka menyerukan adanya penelaahan lebih lanjut atas "ada tidaknya bentuk kehidupan di dunia lain."

Para ilmuwan selama ini telah menemukan ratusan planet di luar sistem tata surya - termasuk 32 planet baru yang diumumkan oleh Badan Luar Angkasa Eropa. Impey mengatakan bahwa penemuan kehidupan alien bukan tidak mungkin bisa terwujud dalam beberapa tahun mendatang.

Ini bukan kali pertama Vatikan penasaran dengan isu kehidupan di luar bumi. Pada 2005, Observatori Vatikan juga mengundang sejumlah peneliti terkemuka untuk membahas topik yang sama.

Awal tahun ini, Vatikan pun mensponsori konfrensi mengenai evolusi untuk memperingati 150 tahun teori Charles Darwin, "Asal-usul Spesies." (AP)

• Sumber : dunia.vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar